Kriteria Rumah Mungil yang Sehat


Rumah yang sehat merupakan rumah idaman bagi setiap orang. Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan dan kesehatan. Oleh sebab itu rumah harus sehat dan nyaman agar penghuni nantinya  bisa berkarya untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas hidupnya. Rumah mungil bukan berarti rumah itu kurang sehat dan kurang nyaman. Tapi rumah mungil bisa jadi merupakan rumah yang sehat dan nyaman untuk dihuni daripada rumah yang besar dan luas.
Desain rumah yang kurang tepat dan lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan adalah faktor utama resiko sumber penularan berbagai jenis penyakit, khususnya untuk penyakit yang berbasis pada lingkungan. Banyak ditemui di luar sana rumah-rumah yang kumuh dan berhimpit-himpitan dengan dipadukan suasana lingkungan yang kurang sehat. Untuk itulah sudah waktunya para Arsitek menciptakan sebuah rumah yang sehat dan nyaman untuk dihuni. Meskipun rumahnya kecil, tetapi rumah itu memiliki suasana yang sehat dan nyaman.
Sehat tidaknya sebuah rumah atau hunian adalah berdasarkan dari karakter penghuninya itu sendiri. Karena apabila penghuninya memiliki watak dan karakter seorang pemalas, maka keadaan rumahnya pun akan kacau dan kurang sedap dipandang mata.
Secara umum sebuah rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut.
§  Memenuhi Kebutuhan Fisiologis
Pencahayaan, penghawan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.

§  Memenuhi Kebutuhan Psikologis
Privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah tersebut.

§  Memenuhi Persyaratan Pencegahan Penularan Penyakit
yaitu, pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayan dan penghawaan yang cukup.

§  Memenuhi Persayaratan Pencegahan Terjadinya Kecelakaan
yaitu, pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain, posisi garis sempadan jalan, kontruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

Selain hal-hal di atas, perlu juga diperhatikan mengenai Konstruksi Rumah yang nantinya akan digunanakan ketika akan membangun sebuah rumah. Konstruksi Rumah yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1.Konstruksi Bambu
Jika usuk menggunakan bambu, perlu diperhatikan cara pemotongan bambu yang baik dan benar, diusahakan posisi pemotongannya tepat pada bagian ruas, atau bila tidak begitu bisa pada ujung bambu,  agar tidak lembab dan nantinya agar tidak menjadi sarang tikus.

2.  Sudut Kemiringan Atap
Untuk sudut kemiringang atap dapat disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, hal itu delakukan agar nantinya air hujan bisa mengalir dengan baik. Berikut adalah besaran sudut yang disarankan untuk bahan atap.
·        Atap dari Bahan Alam = 30 derajat
·        Atap Genteng = 25 derajat
·        Atap Asbes, Seng = 15 derajat.

3.  Penempatan Langit-langit/Plafon
penempatan langit-langit dibuat sedemikian rupa, sehingga memungkinkan masih ada ruang antara atap dan langit-langit, agar si penghuni dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan dan perbaikan pada area bawah atap.

4. Lantai Rumah
Lantai rumah diupayakan harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat, diusahakan lantai rumah harus lebih tinggi dari pada permukaan tanah.

5.  Dinding Rumah
Apabila akan dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara dinding satu dengan didning yang akan dibuat, karena ditakutkan menjadi sarang tikus, dan bila terbuat dari bata atau sejenisnya diupayakan menggunakan komposisi campuran yang benar sesuai standar yang berlaku.
Demikianlah kriteria-kriteria untuk rumah yang sehat dan nyaman. Membuat rumah yang mungil tapi sehat bukan menjadi sebuah impian lagi.

0 comments:

Post a Comment